Kamis, 20 September 2012

Cara Mengatasi Kenakalan Anak dan Gejala - Gejala yang dapat Memperlihatkan hal-hal yang Mengarah Kepada Kenakalan Anak

Cara Mengatasi Kenakalan Anak

Adapun berikut ini kiat-kiat yang dapat dilakukan oleh orang tua atau pendidik untuk mengembangkan kepribadian dan kretivitas anak dalam mengatasi kenakalan anak, yaitu :
  1. Bentuklah pengalaman belajar sesuai rasa ingin tahu alamiah anak, dengan menghadapkan masalah-masalah yang relevan dengan kebutuhan, tujuan dan minat anak.
  2. Perkenenkanlah anak untuk ikut serta dalam menyusun dan merencanakan kegiatan belajar.
  3. Berikanlah pengalaman dari kehidupan nyata yang menuntut peran serta secara aktif pada anak dan kembangkanlah kemampuan yang perlu untuk itu.
  4. Usahakan agar program belajar cukup luwes untuk mendorong siswa atau anak didik melakukan penyelidikan, percobaan (eksperimental) dan penemuan sendiri.
  5. Bertindaklah lebih sebagai sumber belajar dari pada sebagai penyampai informasi, serta jangan paksakan pengetahuan yang belum siap diterima anak.
  6. Dorong dan hargailah inisiatif dan rasa ingin tahu anak terhadap sesuatu.
  7. Biarkan anak belajar dari kesalahannya dan menerima akibatnya. Tentu saja selama tidak berbahaya dan membahayakan.
  8. Hendaklah tidak lupa menghargai dan memuji usaha-usaha baik dari anak.

Gejala - gejala yang dapat memperlihatkan hal-hal yang mengarah kepada kenakalan Anak :

  1. Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri. Anak yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.
  2. Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau di sekolah. Menghindarkan diri dari tanggung jawab biasanya karena anak tidak menyukai pekerjaan yang ditugaskan pada mereka sehingga mereka menjauhkan diri dari padanya dan mencari kesibukan-kesibukan lain yang tidak terbimbing.
  3. Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya. Anak seperti ini sering terbawa kepada kegoncangan emosi.
  4. Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anal-anak normal.
  5. Anak-anak yang suka berbohong.
  6. Anak-anak yang suka menyakiti atau mengganggu teman-temannya di sekolah atau di rumah.
  7. Anak-anak yang menyangka bahwa semua guru mereka bersikap tidak baik terhadap mereka dan sengaja menghambat mereka.
  8. Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar